Ini adalah hasil penelitian yang dikerjakan Badan Riset serta Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) yang sehubungan dengan permasalahan gizi buruk anak.
Seperti di sampaikan Kepala Pusat Tehnologi Terapan Kesehatan serta Epidemiologi " Siswanto" bahwa kekurangan gizi anak yang menyebabkan stunting atau pendek makin banyak di Indonesia. Hal semacam ini karena ibu hamil kekurangan mengkonsumsi daya, protein, serta gizi mikro pada semester I, II serta III.
" Riset ini melibatkan status gizi ibu hamil serta tumbuh kembang, dimana kami melibatkan 530 ibu hamil serta 430 bayi. Anak yang kekurangan gizi, condong kurus serta lahir dengan berat tubuh rendah lantaran ibunya pada saat hamil umumnya konsumsi mi instan, gorengan, bubur, mi bakso, gado-gado serta nasi goreng, " kata Siswanto waktu paparan hasil riset di depan Menteri Kesehatan Nila Moeloek di Kantor Kementerian Kesehatan.
Menurut Siswanto, keadaan ini condong dihadapi ibu hamil baik di perkotaan ataupun pedesaan. Angka kecukupan gizinya bahkan juga kurang dari 70 %. Untuk perkotaan sebesar 51, 5 % serta pedesaan 52, 9 %.
" Sumber mengkonsumsi bahan makanan sesudah nasi nyatanya mi instan dengan rata-rata mengkonsumsi 201 gr /hari. Inilah yang diduga menyebabkan resiko penyakit tak menular seperti Diabetes Melitus, Jantung serta Stroke, " katanya.
Siswanto memberikan, 40 % anak yang dilahirkan dari ibu yang mempunyai permasalahan gizi, mempunyai kekuatan bhs serta motorik yang lambat di banding anak seusianya. Diluar itu, tumbuh kembang anak juga terganggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar